Penyakit Sinusitis atau polip merupakan infeksi yang terjadi di
bagian sinus. Lalu sinus itu sendiri apa? Sinus adalah lubang-lubang
yang berada ditulang wajah dan terhubung dengan rongga hidung.
Pada dasarnya tubuh manusia itu mempunyai 4 macam sinus, yaitu :
Sinusitis erat kaitannya dengan alergi. Alergen atau zat yang menyebabkan alergi contohnya serbuk sari bunga, jamur, debu, atau obat-obatan tertentu yang masuk ke dalam hidung. Hidung pun merespon alergen ini dengan melakukan pembengkakan di bagian dalam sehingga terjadi penyumbatan seperti sinusitis.
Diagnosis dan pengobatan
Diagnosis sinusitis tidaklah gampang, karena gejalanya sama dengan flu. Anak yang menderita flu lebih dari sepuluh hari dapat dicurigai terkena sinusitis. Apakah benar si anak menderita sinusitis akan lebih pasti diketahui apabila gejala tersebut disertai dengan rasa sakit di bagian wajah maupun adanya komplikasi infeksi yang menyebar hingga ke mata.
Sinusitis akut diterapi dengan menggunakan antibiotik, periode pengobatan ini akan berlangsung selama 2 hingga 3 minggu. Sinusitis kronis diatasi dengan semprotan steroid untuk menurunkan tingkat peradangan dan pembengkakan. Pengobatan sinusitis kronis juga diikuti dengan pemberian antibiotik yang dapat membunuh bakteri penyebab terjadinya polip.
Selain itu apabila penyakit sinusitis yang terjadi berhubungan dengan alergi maka dokter akan menyarankan terapi alergi juga. Dokter terlebih dahulu akan mencari pemicu alergi dan selanjutnya melakukan pengobatan. Antihistamin, semprotan steroid atau terapi imun dapat dipakai untuk pengobatan alergi atau terapi bioresonansi.
Pada dasarnya tubuh manusia itu mempunyai 4 macam sinus, yaitu :
- Sinus frontal, terletak di dahi.
- Sinus ethmoid, terletak di antara mata.
- Sinus sphenoid, yang berada di dalam kepala bagian belakang hidung.
- Sinus maxillary, yang berukuran besar dan terletak di belakang pipi di antara gigi atas dan mata.
- Sinusistis akut kambuhan, sinusitis ini mirip dengan sinusitis akut tetapi sering kambuh. Biasanya dalam waktu satu tahun anak dapat terjangkit lebih dari empat kali. Setiap kali sinusitis ini kambuh, biasanya berlangsung sepuluh hari. Akan tetapi keadaan anak sehat walafiat di antara peridoe kambuhan.
- Sinusitis kronis, gejalanya serupa dengan sinusitis akut tetapi sudah berlangsung hampir tiga bulan dan diperparah dengan munculnya sakit kepala. Selain itu pada sinusistis kronis sudah terjadi penebalan lapisan sinus dan timbul jaringan yang bersifat menghalangi yang dikenal dengan nama polip.
- Sinusitis akut. Peradangan ini merupakan tipe yang paling umum terjadi pada anak. Gejala yang ditimbulkan hampir sama dengan gejala yang terjadi pada flu yaitu batuk, hidung tersumbat, dan keluarnya lendir, tapi tidak disertai dengan demam dan keluarnya ingus berwarna hijau. Gejala flu ini akan dialami anak hingga sepuluh hari dan kondisinya mulai casino spiele memburuk di hari ketujuh.
Sinusitis erat kaitannya dengan alergi. Alergen atau zat yang menyebabkan alergi contohnya serbuk sari bunga, jamur, debu, atau obat-obatan tertentu yang masuk ke dalam hidung. Hidung pun merespon alergen ini dengan melakukan pembengkakan di bagian dalam sehingga terjadi penyumbatan seperti sinusitis.
Diagnosis dan pengobatan
Diagnosis sinusitis tidaklah gampang, karena gejalanya sama dengan flu. Anak yang menderita flu lebih dari sepuluh hari dapat dicurigai terkena sinusitis. Apakah benar si anak menderita sinusitis akan lebih pasti diketahui apabila gejala tersebut disertai dengan rasa sakit di bagian wajah maupun adanya komplikasi infeksi yang menyebar hingga ke mata.
Sinusitis akut diterapi dengan menggunakan antibiotik, periode pengobatan ini akan berlangsung selama 2 hingga 3 minggu. Sinusitis kronis diatasi dengan semprotan steroid untuk menurunkan tingkat peradangan dan pembengkakan. Pengobatan sinusitis kronis juga diikuti dengan pemberian antibiotik yang dapat membunuh bakteri penyebab terjadinya polip.
Selain itu apabila penyakit sinusitis yang terjadi berhubungan dengan alergi maka dokter akan menyarankan terapi alergi juga. Dokter terlebih dahulu akan mencari pemicu alergi dan selanjutnya melakukan pengobatan. Antihistamin, semprotan steroid atau terapi imun dapat dipakai untuk pengobatan alergi atau terapi bioresonansi.