Di tengah padatnya aktivitas
sehari-hari yang menyita banyak waktu, ditambah dengan beban hidup yang
menumpuk, belum lagi kehidupan masyarakat modern yang penuh dengan permasalahan
serta masih banyak persoalan-persoalan lainnya membuat banyak orang menjadi
rentan terkena stres.
Stres terjadi karena kebutuhan
psikologis tubuh atau situasi lingkungan yang menimbulkan potensi berbahaya
atau menimbulkan perubahan-perubahan tertentu, sehingga membuat seseorang
dituntut untuk melakukan mekanisme pertahanan yang sangat menguras kinerja otak
dan tubuh.
Dengan begitu, sedikit demi sedikit
mulailah timbul gejala stres atau bahkan mungkin sudah masuk pada tahap
menderita stres. Jika hal ini dibiarkan, maka akan sangat berpengaruh terhadap
kesehatan, baik itu secara fisik maupun psikis.
Stres erat kaitannya dengan tekanan
hidup yang semakin hari semakin tinggi. Secara sepintas, stres terlihat
sederhana, tapi akibatnya cukup serius bahkan dalam kondisi tertentu bisa
berujung pada kematian. Stres yang dialami setiap orang memiliki dampak yang
berbeda-beda. Hal itu tergantung pada kemampuan masing-masing individu dalam
menghadapinya. Tidak jarang mereka yang ingin menghilangkan stres cukup dengan
memanjakan diri seperti pergi ke salon, jalan-jalan atau berlibur untuk
menenangkan pikiran.
Tapi, banyak juga di antara mereka
yang justru melampiaskannya dengan menggunakan obat penenang, obat-obatan
terlarang, minum minuman beralkohol, merokok atau hal-hal lainnya yang dianggap
dapat menghilangkan stres namun sifatnya hanya sementara. Justru sebaliknya,
hal tersebut hanya akan membuat tubuh menjadi rusak dan stres makin bertambah.
Inilah tahap di mana stres mulai mempengaruhi mental seseorang. Apabila tidak
ditangani dengan baik, tentu saja stres akan sangat berbahaya.
Ada banyak sekali perubahan yang
terjadi pada seseorang yang menderita stres. Secara umum, stres bisa
mengakibatkan perubahan fisik atau organ bagi penderitanya. Selain itu, stres
juga berpengaruh terhadap psikologis seseorang, seperti selalu merasa cemas dan
tegang dengan kapasitas yang berlebih, mudah jenuh, kurang berkonstrasi, selalu
berprasangka buruk, mudah drop dan masih banyak lagi.
Berikut bahaya stres terhadap fisik
dan psikis seseorang :
- Sering lupa dan sulit berkonsentrasi
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa stres kronis dapat membuat seseorang menjadi mudah lupa. Hal ini terjadi seperti yang diungkapkan oleh Bruce McEwen, PhD, kepala laboratorium neiro-endocrinology Rockefeller University di New York mengatakan bahwa stres kronis dapat mengubah struktur sel saraf yang terhubung dengan otak, sehingga menyebabkan seseorang menjadi sering lupa atau gangguan dalam mengingat nama atau arah.
Hal
ini terjadi karena hormon yang dilepaskan ketika seseorang sedang mengalami
stres akan menekan memori jangka pendeknya. Namun, tidak perlu khawatir efek
lupa ini pada umumnya berlangsung hanya sementara saja. Selain itu, stres juga
akan menggganggu konsentrasi seseorang. Ini disebabkan karena seseorang yang
mengalami stres memiliki banyak pikiran di otaknya, sehingga dia tidak bisa
berkonsentrasi dalam melakukan suatu pekerjaan. Salah satu cara mudah untuk
mengoptimalkan kembali kinerja otak yakni dengan mendengarkan musik. Tentu saja
musik yang didengarkan pun harus musik dengan ritme nada rendah.
- Gangguan pencernaan
Stres memang terjadi karena begitu banyaknya beban mental dan pikiran yang menyelimuti otak. Namun, tidak hanya otak saja yang bisa merasakannya tapi organ lainnya seperti perut juga bisa merasakan efeknya. Bagi sebagian orang yang sensitif, nyeri perut seperti mulas atau mual akan muncul ketika seseorang merasa gelisah, gugup, takut, atau sedih.
Tidak
hanya itu, stres juga dapat mengganggu pola makan seseorang sehingga
berpengaruh terhadap organ dalam perut seperti terkena penyakit maag. Seseorang
yang mengalami stres ringan biasanya nafsu makan menjadi besar, sehingga dia
akan makan dalam porsi yang sangat banyak. Hal ini tentu saja berpengaruh pada
berat badan yang akan terus bertambah. Sebaliknya, apabila seseorang mengalami
stres berat, nafsu makan menjadi hilang. Tidak menutup kemungkinan sakit maag
akan menyerangnya.
- Insomnia
Salah satu cara seseorang untuk menghindari stres adalah dengan tidur. Ketika seseorang tidur, akan terjadi proses perbaikan dalam tubuh dan pembuangan racun yang ada dalam tubuh, sehingga ketika terbangun tubuh menjadi bugar kembali dan badan akan menjadi segar. Namun, hal demikian tidak bisa didapat oleh seseorang yang terkena insomnia. Insomnia merupakan gejala gangguan pada pola tidur seseorang.
Rupanya
insomnia tidak hanya sebatas gejala kesulitan seseorang untuk tertidur, tapi
bisa saja seseorang tidur hanya sebentar dan tidak nyenyak, sehingga
berpengaruh pada kondisi tubuh ketika bangun. Akibatnya, badan menjadi lelah
dan kurang segar. Insomnia yang diakibatkan stres dapat membuat seseorang
mengalami hipertensi, kelainan jantung dan penyakit kencing manis. Insomnia
bisa diatasi dengan cara melakukan yoga, atau cara sederhana yakni dengan
mengompres kepala dengan air dingin.
Hal
itu sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh para dokter dari University of
Pittsburgh School of Medicine. Mereka melakukan eksperimen terhadap 12 orang
yang mengidap insomnia primer, yakni insomnia yang diakibatkan karena stres.
Dalam
eksperimennya, mereka diberi tudung plastik yang berisi air dingin untuk
diletakkan di kulit kepala dan dahi. Hal ini dilakukan karena pengidap insomnia
memiliki aktivitas otak yang lebih tinggi. Setelah beberapa saat, rupanya
tudung plastik tersebut dapat menurunkan suhu prefontal cortex, yakni bagian
otak seseorang yang mendorong tubuh untuk tidur lelap. Dengan demikian,
aktivitas otak menjadi melambat dan mendorongnya untuk tertidur dengan cepat,
hanya dibutuhkan waktu 13 menit saja bagi mereka untuk tertidur pulas. Perlu
diketahui, cara tersebut memang tidak mutlak, namun tidak ada salahnya untuk
dicoba.
- Sakit kepala
Hampir semua orang pernah merasakan sakit kepala. Ada banyak sekali faktor yang menjadi penyebab seseorang terkena sakit kepala, salah satunya karena stres. Tidak hanya itu, biasanya sakit kepala yang disebabkan stres dibarengi dengan leher yang kaku. Hal ini terjadi karena reaksi dari stres akan memacu jantung untuk berkontraksi menjadi lebih keras dan meningkatkan tekanan darah.
Oleh
karena itu, akibat yang ditimbulkan yakni sakit pada bagian kepala dan leher
terasa kencang. Untuk sedikit meringankan sakit kepala usahakan tidur yang
cukup, banyak minum air putih, lakukan latihan pernapasan atau melakukan
pijatan sederhana pada kedua pelipis dilanjutkan ke arah dahi secara
berulang-ulang.
- Penyakit jantung
Sudah sangat jelas, jantung merupakan organ yang sangat penting dalam tubuh kita, yakni memompa darah dan menyalurkannya ke seluruh tubuh. Ketika seseorang mengalami stres, maka tekanan darah menjadi tinggi, sehingga memaksa jantung untuk bekerja lebih keras dengan beban yang sangat berat.